Minggu, 05 September 2010

SEBUAH NASEHAT UNTUK PERSAHABATAN

Ada seoarang anak lelaki yang sangat pemarah datang kepada Bapaknya untuk meminta nasehat

Ia berkata kepada anaknya “ anakku tancapkanlah paku ke kayu pagar rumah kita ketika kau sedang marah, sebanyak apa kau marah sebanyak itupula paku kau tancapkan”.
Maka Setiap kali sang anak itu marah dia menancapkan paku-paku itu ke tiang kayu di depan rumahnya, hingga sangat banyak paku tertancap dan hampir tidak ada tempat untuk menancapkan paku lagi. Sampai suatu ketika sang anak menyadari kalau perbuatan marahnya tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Sang anak datang kepada bapaknya untuk memberi tahu kalau ia sudah bisa untuk memaafkan dan menahan diri.

Ia berkata kepada anaknya” anakku cabutlah paku yang tertancap di tiang pagar rumah kita ketika kau sudah bisa memaafkan dan menahan diri, sebanyak apa kau bisa memaafkan dan menahan diri, sebanyak itu pula paku kau cabut. Sampai suatu ketika tidak ada sebatang pakupun untuk dicabut.

Sang anak datang kembali kepada bapaknya dan mengatakan kalau dia sudah bisa memaafkan dan menahan diri untuk kebaikan karena telah mencabut semua paku yang tertancap.

Lalu Bapaknya berkata “ anakku sebesar apa rasa sabarmu untuk berbuat kebaikan jika diawali dengan sesuatu yang kurang baik hasilnya tidak sempurna karena sebanyak apa paku yang bisa kau cabut dan sebanyak itu pula bekas yang kau tinggalkan “. Tiang itu seperti hati seorang sahabat, sebanyak apa paku yang telah kau tancapkan dan sebanyak apa pula yang telah kau cabut, dia akan meninggalakan bekas yang sulit untuk dihapuskan, sekalipun oleh waktu.

Maka berbuatlah kebaikan ketika kau sedang menjalin sahabat karena sahabat bisa menjadi teman dalam suka dan duka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar